Oleh : La Ode Munadi
ANOATIMES.COM, KENDARI – Kegiatan ini dilakukan pada kelompok ternak PERMATA dan MANDIRI UNGGAS sebagai sasaran kegiatan, selain itu menurut Dr. amrullah pagala yang melatarbelakangi kegiatan ini adaalah selama pakan ternak komersil yang memenuhi pasar lokal di Sulawesi Tenggara berasal dari luar daerah Sultra khususnya Sulawesi Selatan dan Jawa.
Harga pakan komersil juga tidak murah dan cenderung naik dari tahun ketahun yang berdampak terhadap lemahnya daya beli peternak. Menyikapi permasalahan itu peternak umumnya mampu membuat pakan sendiri dengan membuat pakan yang komposisinya berupa campuran antara jagung, dedak dan konsentrat.
Melalui program pembuatan pakan yang memenuhi kualifikasi teknis sebagai pakan yang berkualitas (good feed) dan pakan yang aman dikonsumsi (safefeed) akan diproduksi. Produk pakan yang dihasilkan memiliki keunggulan dankelebihan dibanding pakan yang telah beredar di masyarakat, karena merupakan pakan tanpa bahan kimia dan antibiotik sebagaimana yang umumnya terkandung dalam pakan komersil. Bahan baku pakan yang dihasilkan berasal dari diversifikasi bahan baku lokal dan limbah pertanian /perkebunan bukan dari bahan baku impor. Dalam kegiatan ini melibatkan beberapa dosen yang diketuai oleh Dr. Muhammad Amrulla Pagala, S.Pt., M.Si serta dosen-dosen yang enjadi anggota yaitu, Rusli Badaruddin, S.P.t., M.Sc, Dr. Deky Dzulkarnain, S.Pt., M.Sc, dan Hairil A. Hadini, S.Pt., M.Sc.
Usaha peternakan yang dijalankan kelompok mitra belum optimal disebabkan proses manajemen usaha yang masih sederhana dan belum ada sentuhan teknologi yang mumpuni. Dari sisi manajemen produksi yang belum ada inovasi juga menjadi faktor pembatas usaha mitra. Upaya sosialisasi dan penyuluhan mengenai perbaikan manajemen usaha khususnya manajemen produksi dilakukan agar peternak mendapat gambaran sentuhan teknologi yang akan diberikan. Pihak mitra sangat antusias dalam mengikuti pemaparan materi yang diberikan dan sangat interaktif khususnya terkait masalah-masalah yang dihadapi kelompok mitra.
Campuran Bahan Pakan
Pakan memegang peranan 60-70% dari biaya produksi usaha peternakan. Umumnya kelompok peternak mitra menggunakan pakan konvensional yang diperoleh di toko-toko ternak sekitar kota Kendari.
Bahan pakan lokal yang dimaksud adalah jagung, konsentrat, dedak, limbah pasar, dan limbah hasil pengolahan tahu. Saili, dkk (2018) melaporkan bahwa jagung kuning mengandung energi sebesar 3285,77 kkal, dengan protein kasar sebesar 9,49%.
Dedak juga mengandung serat kasar sebesar 12% sebagai sumber serat dan pelengkap nutrisi dalam ransum Alwi (2014). Ampas tahu mengandung protein kasar sebesar 23-29% (Mathius dan Sinurat, 2001), dan limbah sayur kol mengandung 12,64% protein kasar sehingga memenuhi standar SNI bahan pakan dijadikan sebagai sumber protein (Superianto, dkk 2018).
Bahan pakan lokal ini sangat mudah ditemui dan produksinya masih sangat melimpah. Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam setiap bahan pakan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak.
Pembuatan pakan ternak dengan bahan baku lokal dalam kegiatan ini menggunakan teknologi sederhana yaitu fermentasi menggunakan EM4 yang bisa diperoleh mitra ditoko ternak sekitar.