ANOATIMES.COM, KONKEP – Untuk menumbuhkan semangat minat bakat seni budaya peserta didik, Kementrian Pendidikan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan membuat program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Program GSMS ini lalu masuk ke sekolah-sekolah melalui Dinas Pendidikan yang berada di daerah.
Salah satunya ialah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sultra. Program GSMS ini sudah dijalankan bahkan sudah berakhir di 2019 lalu. Namun, pelaksnaan program ini masih menimbulkan pertanyaan terkhusus di para asisten seniman. Semisal honor yang tidak sesuai dan sertifikat yang tidak kunjung diterima para asisten seniman yang juga merupakan guru honorer.
Penelusuran anoatimes.com, besaran honor yang seharusnya diterima para asisten seniman berjumlah Rp 5.400.000, namun realisasi nya para asisten hanya menerima Rp 2.500.000.
Beberapa asisten seniman sekolah yang berbeda ditemui anoatimes.com, rata-rata honor yang mereka terima besarannya sama yakni Rp 2.500.000, bukan Rp 5.400.000 seperti yang tertuang dalam RAB. Dan juga mereka masih belum menerima sertifikat.
Kepala Bidang Budaya, Dinas Pendidikan Kabupaten Konkep, Hasim yang dikonfirmasi via seluler membenarkan bahwa honor yang diterima para asisten seniman bukanlah Rp 5.400.000.
“Mereka (asisten seniman) berbagi setengah dari honor asiten tersebut antara kepala sekolah dan para guru non PNS yang menjadi asisten,” ujar Hasim, saat dikonfirmasi 22 Desember 2020 lalu.
Kata Hasim, pembagian honor tersebut sudah menjadi kesepakatan saat sosialisasi kami bersama para asisten seniman. Meskipun para kepala sekolah tidak dilibatkan secara langsung namun mereka tetap di berikan bagian setengah dari total honor Rp 5.400.000. Sehingga yang diterima dan ditandatangani oleh para asisten seniman yaitu senilai Rp 2.500.000.
“Kepala sekolah ini kita tidak libatkan langsung, namun mereka tetap kami berikan bagian setengah dari honor para asisten yang ikut kegiatan karena itu sudah menjadi kesepakatan kami,” tambahnya.
Sementara itu, seorang asisten seniman yang di konfirmasi kembali membantah apa yang disampaikan Hasim.
“Tidak ada kesepakatan kami pada saat itu baik lisan maupun tulisan, dan besaran honor juga kami tidak tau, totalnya yang kami tanda tangan itu hanya Rp 2.500.000,” ungkap seorang asisten seniman yang minta identitasnya dirahasiakan, Selasa (25/1/2021).
Laporan : Jovi