(Dihimpun dan dirangkai oleh: Novrizal R Topa)
Pendidikan formal telah menjadi salah satu aspek paling fundamental dalam kehidupan modern. Di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat, keterampilan dan kompetensi yang dibangun melalui pendidikan formal bukan lagi sekadar pilihan, tetapi merupakan kebutuhan yang mendesak. Tak dapat dipungkiri, pendidikan formal menyediakan fondasi yang kuat bagi individu untuk berdaya saing, berkontribusi positif pada masyarakat, dan mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
Namun, apakah pendidikan formal sekadar alat untuk sukses di dunia? Jika kita menelaah lebih dalam, perspektif Islam memberikan dimensi spiritual dan moral yang lebih luas terkait dengan pentingnya pendidikan. Al-Qur’an menegaskan urgensi ilmu dalam berbagai ayat, yang menunjukkan bahwa pencarian pengetahuan merupakan kewajiban dan bagian integral dari keimanan.
Pendidikan dalam Al-Qur’an: Perintah Ilahi untuk Mencari Ilmu
Sebagai mukjizat terbesar, Al-Qur’an pertama kali menurunkan wahyu yang memerintahkan manusia untuk membaca dan belajar. Ayat pertama yang diturunkan adalah:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-‘Alaq: 1-5)
Perintah untuk “membaca” ini bukan sekadar aksi fisik, tetapi juga simbol pengajaran dan pencarian ilmu pengetahuan yang lebih mendalam. Pendidikan adalah instrumen yang Allah SWT berikan kepada umat manusia untuk memahami alam semesta, kehidupan, dan bahkan diri kita sendiri. Oleh karena itu, kewajiban mencari ilmu di dalam Islam sangatlah jelas, dan pendidikan formal adalah salah satu jalan paling efektif untuk mengakses dan mengembangkan ilmu tersebut.
Selain itu, Al-Qur’an menekankan pentingnya ilmu sebagai pembeda derajat manusia. Dalam QS Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al-Mujadalah: 11)
Ayat ini tidak hanya memberikan penghargaan khusus kepada mereka yang memiliki iman, tetapi juga menempatkan mereka yang berilmu dalam posisi yang lebih tinggi. Dengan demikian, Islam mengakui bahwa ilmu, yang dalam konteks modern banyak diperoleh melalui pendidikan formal, memiliki peran sentral dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang dan kemaslahatan umat.
Pendidikan Formal: Kunci Kompetensi di Era Modern
Di era modern, pendidikan formal tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk individu dalam banyak aspek lainnya—seperti etika, keterampilan sosial, dan kemampuan berpikir kritis. Melalui pendidikan formal, seseorang dilatih untuk memiliki daya analisis, kemampuan problem-solving, dan kreativitas yang tinggi. Ini merupakan kompetensi wajib yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Tidak dapat dipungkiri, dunia kerja dan masyarakat modern menuntut individu yang memiliki kualifikasi akademik dan keterampilan formal yang jelas. Seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal sering kali kesulitan bersaing di pasar kerja yang kompetitif. Dengan pendidikan yang terstruktur, orang dapat lebih mudah mencapai standar kompetensi yang diakui, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, maupun berbagai sektor lainnya.
“Namun lebih dari sekadar alat untuk mendapatkan pekerjaan atau status sosial, pendidikan formal merupakan proses pembentukan diri yang komprehensif. Pendidikan membuka jendela-jendela baru bagi seseorang untuk memahami dunia, mengembangkan potensi dirinya, dan berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.”
Tanggung Jawab Moral dan Spiritual dalam Pendidikan
Pentingnya pendidikan formal dalam perspektif Islam tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab moral dan spiritual. Mencari ilmu adalah ibadah, dan belajar melalui pendidikan formal adalah salah satu cara untuk memenuhi kewajiban tersebut. Setiap individu memiliki kewajiban untuk memanfaatkan kemampuan intelektual yang dianugerahkan oleh Allah SWT, baik untuk kepentingan pribadi maupun masyarakat luas.
Dalam Islam, pendidikan juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Seorang yang berilmu dituntut untuk menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan dan keadilan, bukan untuk menindas atau merugikan orang lain. Dengan demikian, pendidikan formal tidak hanya menghasilkan orang-orang yang cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral tinggi, berakhlak baik, dan berkomitmen pada kebenaran serta kemaslahatan.
Kesimpulan
Pendidikan formal adalah kompetensi wajib, tidak hanya dalam konteks sosial dan ekonomi, tetapi juga dalam konteks spiritual dan moral yang lebih mendalam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT secara eksplisit memerintahkan manusia untuk mencari ilmu, yang dalam era modern ini sering diwujudkan melalui pendidikan formal. Dengan bekal pendidikan formal, seseorang dapat mencapai potensi terbaiknya, baik di dunia maupun akhirat.
Dalam menghadapi tantangan zaman, kita perlu memahami bahwa pendidikan formal bukan hanya jalan menuju kesuksesan material, tetapi juga instrumen penting untuk mencapai kebijaksanaan, ketenangan, dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Sebagai umat beriman, sudah selayaknya kita menjadikan pendidikan formal sebagai sarana untuk memperkaya diri dan memberi manfaat bagi sesama, karena pada akhirnya, ilmu adalah jalan yang akan mengangkat derajat kita di mata Allah dan manusia.