ANOATIMES. COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo sebagai kampus hijau memang tidak hanya sebatas taglinenya saja, akan tetapi kampus yang kini dipimpin oleh Prof Muhammad Zamrun F terus melakukan pembenahan wajah UHO.
Saat ini, UHO telah memiliki sebuah Kebun Raya seluas 22,8 Hektar. Di dalam kebun tersebut banyak terdapat berbagai macam spesies tumbuhan dan binatang. Kebun Raya UHO ini juga diketaui merupakan kebun raya pertama di tingkat Perguruan Tinggi (PT) se-Indonesia.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya UHO, Dr. Ir. Hj. Sitti Leomo, M.Si mengatakan Kebun Raya UHO berkerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam Masterplannya Kebun Raya UHO ini mengembangkan 5 fungsi, yakni kawasan konservasi, riset, pendidikan, jasa lingkungan serta wisata.
Hj. Sitti Leomo, M.Si menjelaskan sejauh ini ada sekitar 700 spesies koleksi tanaman yang ada di Kebun Raya UHO, khusus anggrek lebih dari 400 spesies endemik Sulawesi Tenggara (Sultra). Banyaknya spesies tumbuhan di Kebun Raya UHO rupanya memikat berbagai jenis binatang seperti burung, babi hutan, kuskus dan berbagai hewan lain yang tidak didatangkan oleh UHO.
“Makanya tidak heran banyak orang yang berkunjung disini, apakah melakukan konservasi, riset, pendidikan, jasa lingkungan sampai berwisata,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, selama Kebun Raya UHO ini ada, tidak sedikit pengujung yang datang berkunjung. Pengunjungpun tidak hanya berasak dari Sutra, akan tetapi juga ada dari luar negeri seperti dari Malaysia, Prancis, Skotlandia dan lainnya.
“Banyak yang melakukan kunjungan di Kebun Raya UHO, tak hanya dalam negeri. Tamu luar negeri juga sempatkan hadir, mulai dari Malaysia, Prancis, Skotlandia dan lainnya,” ucapnya.
Hj Sitti Leomo memprediksikan Kebun Raya UHO ini dapat menjadi paru-paru penyumbang udara segar bagi Kota Kendari, dibalik geliat pembangunan di Ibu Kota Provinsi Sultra ini.
“Kalau UHO bisa mempertahankan 22,8 hektar Kebun Raya, ini bisa menjadi paru-paru Kota Kendari, tentu sangat bermanfaat,” tuturnya. (adv)