Inginkan Mahasiswa Ciptakan Lapangan Pekerjaan, UPT PK2M UHO Gelar Pelatihan

  • Whatsapp
Inginkan Mahasiswa Ciptakan Lapangan Pekerjaan, UPT PK2M UHO Gelar Pelatihan

ANOATIMES.COM, KENDARI – Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Kewirausahaan dan Karir Mahasiswa (UPT PK2M) Universitas Halu Oleo (UHO) gelar pelatihan packaging, labelling, branding, dan halal di salah satu hotel Kota Kendari pada Senin (06/03/23).

Pelatihan ini diikuti oleh 55 mahasiswa UHO yang telah memiliki NIB. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UHO, Nur Arafah.

Ia mengatakan, melalui pelatihan ini pihaknya ingin menciptakan banyak talenta-talenta muda, yang bukan hanya bisa kuliah tetapi juga bisa menciptakan sebuah produk yang bisa dijadikan wirausaha.

“Dan produk itu nantinya bisa membawa mereka setelah jadi alumni menjadi wirausaha,” ujarnya saat diwawancarai usai pembukaan kegiatan.

Menurutnya, hal tersebut bisa menggeser paradigma bahwa lulusan perguruan tinggi itu hanya mencari pekerjaan, tetapi mereka juga bisa menciptakan lapangan kerja.

“Apalagi mereka inikan alumni dari yang sudah diberikan bantuan tahun sebelumnya. Artinya bahwa ini bukan lagi sekedar coba-coba, tapi ini sudah siap diimplementasikan, jadi produknya ini sudah siap masuk pasar,” ungkapnya.

“Kalau tahun lalu itu, mereka baru bisa menciptakan barangnya, sekarang mereka akan dibekali dengan ilmu sehingga mereka bisa masuk pasar,” tambahnya.

Dia melanjutkan jika suatu produk telah memasuki pasar maka perputaran ekonomi juga akan terjadi.

Sementara itu, Kepala UPT PK2M UHO Kendari, Sarinah mengatakan bahwa, peserta pelatihan sebanyak 55 mahasiswa yang memang telah memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB).

“Sehingga sekarang bagaimana supaya mereka membuat kemasan-kemasan yang akan lebih memuaskan dan dari segi pasar menarik, tapi dari segi halalnya juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Untuk jenis usahanya sendiri beragam, salah satunya yaitu usaha kuliner, di mana para mahasiswa yang mengikuti pelatihan tersebut sudah pernah mendapatkan bantuan sekitar Rp. 7,5 hingga Rp. 8 juta per orang.

Ia berharap produk-produk yang sudah dihasilkan bisa dipasarkan bukan hanya dilingkup intenal, apalagi saat ini untuk menjangkau pasar sudah terbilang mudah, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial.

“Harapannya mereka bisa lebih luas lagi menjangkau pasar, tapi dengan logo brand yang terlihat baik,” tutupnya.

Reporter: Aziin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *