ANOATIMES.COM, KENDARI – Dosen Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melakukan pengukuran intelligence quotient (IQ) kepada siswa sekolah dasar (SD) 08 Molawe, Konawe Utara 7 September 2023.
Kegiatan ini adalah bagian dari program pengabdian kepada masyarakat Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo yang diampu langsung oleh dosen dan sekaligus psikolog yang memiliki kompetensi untuk melakukan pengukuran IQ.
Koordinator tim dan pelaksana di lapangan adalah Yuliastri Ambar Pambudhi, S.Psi., M.Psi., Psikolog., serta tim kegiatan yang ikut terlibat antara lain Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog. dan Ida Sriwaty, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Selain dosen, dalam kegiatan ini juga melibatkan 4 orang mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo, yaitu Andi Fahira Ramadhani, Nur Afiani, Alma Amelia Annisa, dan Agnia Salsabila.
Yuliastri Ambar Pambudhi, S.Psi., M.Psi., menyatakan, kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya lingkungan, stimulasi yang diberikan sejak anak-anak, kesesuaian gaya belajar, nutrisi, dan sebagainya.
“Setiap anak tentunya dilahirkan dari lingkungan yang berbeda latar belakang sehingga mereka berkembang dengan tingkat IQ yang beragam,” katanya dalam rilisnya.
Ia menjelaskan, keberagaman tingkat IQ anak dapat terjadi dalam satu lingkup pembelajaran dengan kurikulum yang sama, hal ini yang menyebabkan ada anak yang dianggap mampu melampaui capaian pembelajaran dan ada pula yang perlu dibantu agar bisa mencapainya.
“Potensi kecerdasan intelektual anak turut berpengaruh terhadap kemampuan akademik ketika di sekolah, dimana pada dasarnya IQ dapat diketahui sejak anak berusia 3 tahun atau sebelum usia sekolah (pre-school),” bebernya.
Pentingnya mengetahui IQ anak agar sekolah sebagai tempat anak mendapatkan ilmu bisa menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning) sejak dini.
“Melihat pentingnya pengukuran IQ, Jurusan Psikologi Universitas Halu Oleo mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pengukuran Intelligence Quotient (IQ) Siswa SD,” ujarnya.
Adapun kegiatan ini bertujuan mengukur IQ siswa SD yang berada di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6). Pemilihan kelas tinggi didasarkan pada tingkat pemahaman siswa yang dianggap lebih mampu untuk mengerjakan soal pada tes IQ dan juga ditentukan dari usia anak, yaitu di atas 8 tahun.
“Kegiatan ini diikuti oleh 23 orang peserta didik baik laki-laki maupun perempuan. Respon dari pihak sekolah sangat antusias terhadap kegiatan ini dan harapan sekolah bahwa hasil dari pengukuran nantinya dapat menjadi salah satu bahan evaluasi terhadap perkembangan akademik peserta didik,” pungkasnya.
Laporan : Dul
