ANOATIMES.COM, KONAWE – Tepat di tanggal 27 April 2021, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tepat berusia 57 tahun. Sejak resmi menjadi daerah otonom hingga saat ini, banyak pembangunan infrasruktur yang terus digelorakan pemerintah untuk menjadikan Sultra menjadi daerah yang maju. Kekayaan alam yang melimpah menjadikan Sultra sebagai daerah yang dituju para investor untuk berinvestasi.
Salah satu investor yang masuk di Sultra yaitu Perusahaan Modal Asing (PMA) asal Tiongkok, yakni Perusahaan De Long Nickel Co. Ltd yang berbasis di Jiang Su. Perusahan ini mendirikan dua perusahaan di Sultra tepatnya di Kabupaten Konawe. Dua perusahaan yang didirikan ialah PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stenless Stell (OSS). Total investasi ke dua perusahaan yang bertempat di Konawe itu ialah 5 mikiar dolar amerika atau setara Rp 75 triliun.
“Hingga tahun 2020, kami telah membangun dan sedang terus berproses, pembangunan pabrik feronikel dengan kapasitas 3 juta ton per tahun. Selain itu, kami juga telah membangun pembangkit listrik dan pelabuhan sendiri,” kata Presiden Direktur PT VDNI dan PT OSS, Tony Zhou Yuan.
Tony menjelaskan, nilai investasi sebesar itu diharapkan dapat membuka peluang dan lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Tenggara yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
Benar saja, sejak pertama kali beroperasi hingga kini, PT VDNI dan PT OSS telah mempekerjakan sekitar 30 ribu orang karyawan, di mana mayoritas dari mereka adalah warga lokal Sulawesi Tenggara.
“Para pekerja kami digaji secara layak sesuai aturan upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah,” imbuhnya.
Di tahun 2021 ini, PT VDNI dan PT OSS melalui Yayasan Andrew dan Tony bahkan menargetkan akan merampungkan pembangunan sebuah kampus yang diberinama Politeknik VDNI yang terletak di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.
“Mengapa kami mendirikan kampus politeknik ini, karena kami ingin berkontribusi tidak hanya dalam pembangunan ekonimi, tetapi juga dalam pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia Sulawesi Tenggara,” ujar Tony.
Tak hanya berkontribusi positif terhadap kehidupan masyarakat sosial Sulawesi Tenggara, kehadiran PT VDNI dan PT OSS juga telah berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan jalannya roda pemerintahan.
Hal ini dibuktikan dengan raihan penghargaan sebagai perusahaan taat pajak pada periode tahun 2020 setelah pada 2019 juga mendapatkan predikat serupa dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari, Sulawesi Tenggara.
Selama 2020, VDNI telah berkontribusi terhadap ekspor Nickel Pig Iron (NPI) sebesar 611.000 metric ton (MT) dan penjualan lokal NPI sebesar 22.000 MT. Sumbangsih pajak dari perusahaan yang berada di Kawasan Industri Morosi, Konawe tersebut juga mencapai nilai sebesar Rp 2,7 Triliun.
“Pajak sendiri merupakan kewajiban kami, dan itu sudah menjadi komitmen perusahaan. Kami bersyukur dan sangat bangga karena PT VDNI telah mendapat apresiasi yang sangat luar biasa dari KPP Pratama Kendari terkait kontribusi pembayaran pajak yang sesuai regulasi selama 2 tahun ini,” ungkap Tony.
Tony berhadap pemerintah dapat berkerja sama dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan berinvestasi terutama di Sultra. Karena tanpa adanya jaminan dari pemerintah tentu perusahaan akan terganggu produksinya yang pada gilirannya berdampak pada kemampuan perusahaan berpenghasilan.
“Kami mengucapkan selamat hari jadi Provinsi Sulawesi Tenggara yang ke-57 tahun. Atas nama seluruh karyawan VDNI dan OSS, saya menyampaikan berkah yang tulus dan dengan tulus mendoakan masyarakat Sulawesi Tenggara yang sehat dan hidup bahagia. Seluruh karyawan VDNI dan OSS sangat mencintai tanah ini, dan sangat berharap agar perusahaan dapat tumbuh berdampingan dengan tanah ini, berkembang bersama, dan sejahtera bersama,” pungkasnya.
Laporan : Rizky