ANOATIMES.COM, KENDARI – Usai melakukan kunjungan di Bau-Bau dan Raha, Sulawesi Tenggara, Rocky Gerung, yang dikenal dengan julukan “Profesor Akal Sehat,” hadir dalam dialog politik di Warkop Haji Anto II, Kota Kendari, Senin, 7 Oktober 2024 Kehadiran Rocky disambut meriah oleh masyarakat yang antusias mendengarkan pandangannya menjelang Pilkada serentak 2024. Senin, (7/10/2024).
Kehadiran Rocky di Kendari memberikan wawasan baru bagi masyarakat, terutama terkait kriteria pemimpin yang memiliki integritas moral, intelektual, dan elektabilitas yang kuat di mata publik.
Dalam kesempatan itu, Rocky menyampaikan pandangannya mengenai kualifikasi ideal bagi seorang pemimpin. Menurutnya, terdapat tiga aspek utama yang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih pemimpin yang berkualitas.
“Pertama, etikabilitas yang berhubungan dengan kualitas moral seseorang,” ujar Rocky.
Ia menjelaskan bahwa etikabilitas adalah “etika pertama” yang harus dimiliki seorang pemimpin, mencakup kejujuran dan tanggung jawab sebagai landasan utama dalam menjalankan kepemimpinan.
Selain etikabilitas, Rocky menekankan pentingnya basis intelektual seorang pemimpin. Menurutnya, kemampuan berpikir konseptual dan komprehensif sangat diperlukan untuk mengelola kemajemukan di Indonesia.
“Seorang pemimpin harus memiliki kapasitas intelektual yang baik untuk menghadapi tantangan dan keberagaman masyarakat,” tambah Rocky.
Aspek ketiga yang disorotnya adalah elektabilitas, atau tingkat keterpilihan calon pemimpin. Rocky menilai bahwa elektabilitas mencerminkan dukungan publik yang nyata terhadap seorang pemimpin, menunjukkan bahwa ia diterima oleh masyarakat luas.
Di samping membahas kualifikasi pemimpin, Rocky juga menyampaikan kritiknya terhadap dinamika politik Indonesia saat ini. Menurutnya, perlu ada kebangkitan wacana intelektual melalui diskursus publik agar perpolitikan di Tanah Air menjadi lebih sehat dan berkualitas.
Pada kesempatan itu, Rocky juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan kesadaran politik yang lebih baik.
“Teman-teman, kita harus mulai menghidupkan wacana intelektual di Indonesia, terutama melalui generasi muda,” tutup Rocky.