UHO Kendari Gelar Konferensi Internasional Bahas Peredaran dan Perdagangan Karbon Global

  • Whatsapp
UHO Kendari Gelar Konferensi Internasional Bahas Peredaran dan Perdagangan Karbon Global

ANOATIMES.COM, KENDARI – Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo (FHIL UHO) sukses menyelenggarakan International Conference of Forestry and Environment (ICFE), konferensi internasional yang membahas isu-isu global terkait kehutanan dan lingkungan. Acara ini melibatkan berbagai perguruan tinggi dari Malaysia, Jepang, Singapura, Swedia, dan Indonesia dan diadakan di salah satu hotel di Kendari.

Mengusung tema ‘Balancing Carbon and Canopy: Co-creating of Enhanced Carbon Uptakes and Managing Carbon Trade’, konferensi ini berfokus pada pengelolaan emisi karbon serta perdagangan karbon global yang semakin menjadi perhatian dunia.

Bacaan Lainnya

Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, mengungkapkan bahwa salah satu topik utama yang dibahas adalah strategi perdagangan karbon dan metode penyimpanan karbon untuk mengurangi emisi.

“Aspek yang dibahas adalah bagaimana kita menyelamatkan bumi. Salah satu isu yang paling hangat adalah perdagangan karbon dan cara penyimpanan karbon untuk mereduksi emisi karbon,” kata Prof. Zamrun.

Ia menambahkan bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon berkat keberadaan hutan dan mangrove yang luas.

“Dengan adanya kegiatan ini, kita harapkan dapat menjaga hutan dan mangrove. Bahkan melalui kegiatan ini juga, peserta dapat memahami fungsi hutan dan mangrove, sehingga dapat membantu menyelamatkan bumi,” ujarnya.

Dekan FHIL UHO, Dr. Lies Indriyani, turut menyatakan bahwa konferensi ini merupakan salah satu upaya FHIL UHO untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu kehutanan dan lingkungan, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.

“Melalui kegiatan ini, kita bisa meminimalisir dan mereduksi emisi karbon hingga mencapai net zero, di mana karbon yang diserap seimbang dengan emisi yang dikeluarkan,” jelasnya.

Dr. Lies juga menekankan pentingnya penyimpanan karbon dan pengelolaan sistem peredaran karbon di Indonesia.

Dr. Lies bilang, hasil dari seminar ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi negara-negara dan peserta dalam merancang kebijakan yang mendukung pengelolaan karbon serta mempercepat perdagangan karbon global dengan prinsip keberlanjutan.

“Dengan tema ini, kita bisa mendapatkan ide-ide baru untuk solusi pencegahan dan pengurangan emisi karbon,” pungkasnya.

Pos terkait