Aswar Klarifikasi Ucapannya, Akui Sebar Informasi Hoaks Saat Kampanye HARUM di Pulau Tomia

  • Whatsapp
Aswar Klarifikasi Ucapannya, Akui Sebar Informasi Hoaks Saat Kampanye HARUM di Pulau Tomia

 

ANOATIMES.COM, WAKATOBI – Salah seorang orator pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, H Amiruddin – Muh Ali (HARUM), Aswar menyesali perbuatannya atas dugaan informasi bohong (Hoaks) saat melakukan kampanye ideologis di Pulau Tomia, pada Selasa (15/10/2024).

Bacaan Lainnya

Tak lama setelah video orasi politik tersebut menyebar di media sosial, Aswar melakukan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada Anca atas tudingan yang telah ia lontarkan. Aswar mengakui bahwa ucapannya tentang pemberian fee 10 persen itu tidak benar.

“Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas ucapan yang saya sampaikan saat orasi kampanye HARUM. Saya menyadari bahwa ucapan saya tentang Anca memberikan fee 10 persen kepada Bupati tidaklah benar. Saya sangat menyesal telah menyebarkan informasi itu. Semoga permohonan maaf saya dapat diterima,” ungkap Aswar.

Dugaan penyebaran hoaks ini muncul setelah sebuah video berdurasi 5:25 menit diunggah di akun Facebook Wakatobi Maju. Dalam video tersebut, Aswar terlihat berapi-api saat berorasi di depan para simpatisan HARUM. Ia bercerita mengenai perjuangannya di barisan H Haliana pada Pilkada 2020, yang berhasil memenangkan pasangan H Haliana-Ilmiati Daud, serta mengklaim sempat ditawari posisi calon wakil bupati oleh Haliana untuk Pilkada 2024.

Dalam video yang diunggah akun Wakatobi Maju itu, Aswar mengucapkan, “Kemudian saya diutus ke DPP PDI Perjuangan untuk mengurus surat tugas. Silakan konfirmasi ke pihak sebelah, setelah semua selesai saya ditinggalkan. Apa kata beliau? Tidak ada wakil yang menentukan kemenangan. Saya orang Tomia, saya anaknya H La Ocoti”.

Tidak hanya itu, Aswar juga menuding Supriansyah, pengusaha muda dari Bombana yang merupakan Direktur SP Community dan biasa dipanggil ‘Anca”, memberikan fee 10 persen kepada Bupati Wakatobi terkait proyek pengembangan budidaya udang vaname di kabupaten tersebut.

“Kontraktor udang vaname adalah teman saya, dari Bombana, namanya Anca. Silakan konfirmasi kepada beliau. Fee 10 persen diberikan di awal proyek. Setelah proyek selesai, dia menelpon lagi untuk meminta fee itu dikirim. Dia mengaku kepada saya, kami bertemu di Jakarta kemarin. Silakan klarifikasi ke sana, saya siap mempertanggungjawabkan,” tantang Aswar dalam orasi politiknya.

Pos terkait