Pantai Wale Jadi Magnet Baru Bagi Pemancing di Konawe Utara

  • Whatsapp
Pantai Wale Jadi Magnet Baru Bagi Pemancing di Konawe Utara
Sekelompok wisatawan lokal saat camping di pesisir pantai Wale Konawe Utara. Foto : Dok. Anoatimes.com

ANOATIMES. COM, KONUT – Pantai Wale di Desa Tudungano, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, kini mulai dilirik sebagai salah satu tujuan wisata baru, khususnya bagi para penggemar memancing. Bukan hanya karena panorama lautnya, melainkan karena aliran sungai kecil yang bermuara langsung ke pantai, yang kaya akan ikan air payau.

Sungai tersebut menarik perhatian para pemancing dari dalam dan luar daerah. Mereka datang membawa peralatan lengkap, bahkan sebagian memilih berkemah di sekitar lokasi agar bisa memancing sepanjang malam.

Bacaan Lainnya

Ketua Kelompok Nelayan Ulu Sawa, Anton, mengatakan peningkatan kunjungan pemancing ke kawasan sungai Pantai Wale mulai terlihat sejak awal 2024. “Sekarang, kalau akhir pekan, bisa ada 20 sampai 30 orang datang khusus memancing. Dulu ini tempat sepi, sekarang mulai dikenal,” ujar Anton saat ditemui Sabtu (28/6/2025).

Pantai Wale Jadi Magnet Baru Bagi Pemancing di Konawe Utara

Menurutnya, jenis ikan yang sering ditangkap di sungai tersebut antara lain baronang, belida, mujair air payau, dan siakap. Kombinasi antara air sungai dan laut menciptakan habitat yang cocok bagi ikan-ikan bernilai konsumsi tinggi.

Meningkatnya aktivitas wisata di sekitar sungai juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga. Salah satunya dirasakan oleh Sari (35), warga yang membuka warung makan sederhana tidak jauh dari lokasi pemancingan.

“Kalau pengunjung bawa ikan hasil pancingannya, saya bantu bakarkan. Ada juga yang pesan makanan ringan. Biasanya kalau Sabtu dan Minggu, penghasilan saya bisa naik dua kali lipat,” kata Sari.

Namun di balik potensi ekonomi itu, warga menyebut belum ada sentuhan serius dari pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan wisata Pantai Wale, terutama di sisi sungai yang kini menjadi pusat aktivitas pemancingan.

Pantai Wale Jadi Magnet Baru Bagi Pemancing di Konawe Utara

Budi (45), warga Dusun III Desa Tudungano, mengungkapkan bahwa fasilitas dasar seperti tempat parkir, papan informasi, toilet, dan tempat sampah belum tersedia. “Kami sudah usulkan beberapa kali agar ada perhatian dari dinas pariwisata. Tempat ini potensial, tapi kalau tidak didukung infrastruktur, pengunjung bisa kecewa dan tidak balik lagi,” ujarnya.

Saat ini, pengelolaan sungai untuk aktivitas wisata masih dilakukan secara swadaya oleh warga dan kelompok pemuda desa. Mereka mengatur parkir, kebersihan, hingga membantu pengunjung yang ingin memancing.

Kelompok nelayan juga mulai menyusun aturan lokal yang bertujuan menjaga ekosistem sungai agar tidak rusak akibat eksploitasi berlebihan. Salah satunya dengan membatasi penggunaan alat tangkap, serta menentukan zona aman untuk memancing.

“Kami sudah rapat internal kelompok. Kami akan tetapkan bahwa yang boleh digunakan hanya joran atau pancing gulung biasa. Tidak boleh ada yang pasang jaring atau bubu di daerah sungai ini,” tambah Anton.

Pantai Wale sendiri sempat masuk dalam daftar 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun sejauh ini belum ada program lanjutan atau pembangunan fasilitas pendukung dari pemerintah kabupaten.

Berdasarkan pantauan lapangan, sungai di Pantai Wale memiliki lebar sekitar 10 meter dengan kedalaman bervariasi antara satu hingga dua meter. Arusnya tenang, airnya jernih, dan cocok untuk aktivitas memancing maupun berenang. Sungai ini mengalir melintasi semak belukar dan muaranya langsung terbuka ke laut, memberi pengalaman memancing di dua zona habitat sekaligus.

Akses menuju lokasi juga cukup mudah. Dari pusat Kecamatan Sawa, pengunjung hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan roda dua maupun empat melalui jalan poros Sawa–Motui, kemudian belok ke arah Desa Tudungano.

Meski fasilitas masih terbatas, warga setempat optimistis kawasan ini akan terus berkembang. Mereka berharap Dinas Pariwisata Konawe Utara segera turun tangan untuk membantu penataan kawasan dan promosi wisata, khususnya pada segmen wisata alam berbasis komunitas.

“Kalau pemerintah mau bantu buat spot-spot memancing permanen atau jembatan kecil dari kayu, saya yakin pengunjung akan makin banyak. Bahkan bisa jadi lokasi lomba mancing tingkat kabupaten,” kata Budi.

Kelompok pemuda juga berencana membuat kalender rutin kegiatan seperti festival memancing atau pameran kuliner lokal di sekitar sungai Pantai Wale, sebagai upaya mendorong aktivitas wisata sekaligus pelestarian alam.

Anton menambahkan, “Kami sudah punya modal semangat dan sumber daya alam. Tinggal perlu pendampingan dan dukungan dari pihak luar agar Pantai Wale ini benar-benar jadi destinasi andalan,” tutupnya. (ADV)

Pos terkait