ANOATIMES.COM, KENDARI – Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok bagi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus meluncurkan kebijakan-kebijakan strategis. Salah satu inovasi yang tengah diimplementasikan adalah pembentukan Kios Pangan di seluruh 65 kelurahan yang ada di Kota Kendari.
Langkah ini secara resmi dimulai melalui kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan dan Pengelolaan Kios Pangan yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari, Rabu (25/6/2025), di Hotel Zahra Kendari. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Kendari, H. Sudirman, S.Sos., M.Si, yang menegaskan pentingnya keberadaan Kios Pangan dalam menjaga keseimbangan sistem distribusi bahan pokok di tengah masyarakat.

Menurut Sudirman, kehadiran Kios Pangan bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari strategi besar untuk memangkas rantai distribusi barang kebutuhan pokok dari distributor langsung ke tangan masyarakat. “Kita tidak ingin terjadi penumpukan keuntungan di tengkulak yang bisa memicu permainan harga. Jika rantai distribusi tidak dipangkas, maka para spekulan dapat memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga secara tidak wajar. Ini berpotensi menimbulkan inflasi di Kota Kendari,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini stok kebutuhan pokok, terutama beras, memang cukup melimpah di Kendari berdasarkan laporan dari Perum Bulog. Namun demikian, Pemkot Kendari tidak ingin bersikap reaktif, melainkan proaktif dalam menyiapkan instrumen pengaman, seperti Kios Pangan, agar pasokan tetap stabil dalam kondisi apapun.
“Kios Pangan akan menjadi semacam buffer zone bagi pasar. Jika nanti terjadi lonjakan harga di pasar tradisional, masyarakat masih bisa mengandalkan Kios Pangan sebagai opsi belanja yang lebih terjangkau,” ujar Sudirman.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa Kios Pangan akan menyediakan berbagai bahan kebutuhan pokok dengan harga stabil dan terjangkau, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, serta produk hortikultura lokal. “Kios ini akan dikelola secara profesional, dengan memastikan barang berasal langsung dari distributor atau petani. Tujuannya agar harga tetap terjangkau dan daya beli masyarakat tetap kuat,” terang Rauf.
Lebih lanjut, Rauf menjelaskan bahwa program ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal ketahanan sosial. Dalam kondisi gejolak harga yang kerap dipicu oleh isu nasional maupun global, masyarakat membutuhkan jaminan ketersediaan pangan dengan harga yang masuk akal.
“Dengan menghadirkan Kios Pangan di setiap kelurahan, kami ingin mendekatkan sumber bahan pokok ke masyarakat. Tidak perlu jauh-jauh ke pasar besar, cukup ke kios di lingkungannya masing-masing. Ini juga membantu warga yang mobilitasnya terbatas, termasuk kelompok rentan,” imbuhnya.
Keberadaan Kios Pangan juga akan membantu Pemkot Kendari dalam mengontrol dan mengintervensi pasar saat terjadi ketidakseimbangan harga. Dengan pola distribusi yang lebih singkat dan transparan, maka akan lebih mudah memastikan stabilitas pasokan maupun harga di tingkat konsumen akhir.
Program ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemkot Kendari dalam menghadirkan solusi jangka panjang atas persoalan kebutuhan pokok. Dengan pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat di tingkat kelurahan, harapannya tidak ada warga yang kesulitan memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar.
“Ini bukan sekadar program ketahanan pangan, tetapi bagian dari sistem perlindungan sosial ekonomi masyarakat,” tutup Abdul Rauf. (ADV)