ANOATIMES.COM, KENDARI – Di tengah pesatnya perkembangan digital, dunia perjudian turut berubah. Dulu, aktivitas ini lekat dengan permainan kartu di tempat tersembunyi, namun kini judi online menjangkau semua kalangan, termasuk generasi muda yang aktif di internet. Minimnya pengawasan memperparah risiko ini, membuat remaja semakin rentan terpapar.
Guna merespons masalah ini, Subdit V Tipidsiber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara menggelar sosialisasi di SMA Negeri 4 Kendari. Acara ini menjadi langkah pertama menjadikan SMA Negeri 4 Kendari sebagai zona anti-judi online pertama di Sulawesi Tenggara. Rabu (13/11/2024).
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program nasional “ASTA CITA,” yang dicanangkan oleh Presiden untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online. Di acara tersebut, tim dari Subdit V Tipidsiber menyampaikan berbagai data mengejutkan mengenai efek judi online. Mereka memaparkan bahwa dampaknya jauh lebih besar dari sekadar kerugian materi, lebih dari itu, judi online bisa mengganggu mental, menurunkan fokus belajar, hingga berpotensi memicu kriminalitas. Pesan ini berhasil menggugah para siswa dan guru yang hadir.
“Judi online mungkin terlihat sepele, tapi ancamannya serius, terutama bagi generasi muda,” tegas Kompol Decky Hendra Wijaya SIK., MM, Kasubdit V Siber Polda Sultra.
Sesi tanya jawab berjalan interaktif. Para siswa tak segan bertanya tentang risiko hukum dan cara melaporkan orang-orang yang terjerat judi online. Diskusi ini menunjukkan adanya antusiasme kuat di kalangan siswa untuk memahami lebih dalam bahaya perjudian online.
Sebagai komitmen, Polda Sultra dan SMA Negeri 4 Kendari menandatangani deklarasi menjadikan sekolah tersebut sebagai zona bebas judi online. Wakil Kepala Sekolah, Ferdinand Boonde, turut menandatangani komitmen ini, yang sekaligus menjadi simbol perlawanan terhadap dampak negatif perjudian digital.
Pada kesempatan itu pula, Kompol Decky Hendra menyampaikan bahwa Polda Sultra berencana memperluas kampanye ini ke berbagai sekolah dan instansi pemerintah di Kendari dan wilayah sekitarnya.
“Ini baru awal,” ujar Kompol Decky, berjanji akan terus mendukung program edukasi serupa di berbagai tempat.
Harapannya, kesadaran yang tertanam sejak dini akan membantu generasi muda Kendari melindungi diri mereka dari ancaman judi online yang kini semakin mudah diakses.
“Dengan membangun kesadaran bersama, generasi muda diharapkan dapat menolak godaan digital ini dan menjaga masa depan mereka,” pungkas Kompol Decky Hendra.