ANOATIMES.COM, KENDARI- Kickboxing Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra) menempatkan program grading sebagai instrumen utama dalam proses regenerasi atlet dan kaderisasi pelatih.
Kegiatan ini menjadi jawaban atas kebutuhan jangka panjang untuk menjaga kesinambungan prestasi sekaligus memastikan kualitas sumber daya manusia dalam cabang olahraga yang kian berkembang ini.
Setelah sukses menggelar Gelombang 1 pada April lalu, Pengprov KBI Sultra kembali akan menyelenggarakan Grading Sabuk Warna dan Sabuk Hitam serta Penataran Wasit, Juri, dan Pelatih Tingkat Daerah Gelombang 2 pada 18–21 Juni 2025 di Same Hotel Kendari.
Ketua KBI Sultra, Afdal, menegaskan bahwa grading bukan hanya soal naik tingkat, tapi merupakan proses penyaringan dan pembinaan untuk mencetak generasi baru kickboxer Sultra, baik sebagai atlet, pelatih, maupun ofisial teknis.
“Kita butuh regenerasi yang terarah. Tidak bisa berharap prestasi tanpa membangun pondasi dari sekarang. Grading ini adalah proses membentuk dan menyaring kader-kader masa depan,” ujar Afdal usai memimpin rapat kordinasi bersama Pengurus Kickboxing Sultra di salah satu cafe di Kota Kendari, Sabtu, 10 Mei 2025.
Grading sabuk warna ditujukan bagi atlet muda yang baru menapaki jalur prestasi. Di sisi lain, sabuk hitam menjadi syarat bagi pelatih untuk mendampingi atlet secara resmi di event besar, termasuk PORPROV 2026.
Melalui tahapan ini, KBI Sultra memastikan bahwa pelatih yang ada bukan sekadar pengarah teknis, tapi juga pendidik yang memiliki kompetensi dan legitimasi.
Selain itu, pelatihan untuk wasit dan juri juga dihadirkan untuk menjamin regenerasi perangkat pertandingan yang kompeten dan memahami regulasi terkini.
“Kami ingin regenerasi ini tidak hanya pada atlet, tapi menyeluruh—pelatih, juri, wasit. Semua harus berjalan serempak agar sistem pembinaan tidak timpang,” tambahnya.
Dengan fokus pada penguatan dasar melalui grading, Kickboxing Sultra sedang menyiapkan ekosistem yang berkelanjutan dan mandiri, demi mencetak prestasi yang tak hanya sesaat, tapi juga berkesinambungan.