ANOATIMES.COM, KONAWE – Harapan masyarakat dengan diambil alihnya perekrutan calon tenaga kerja lokal (TKL) PT Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe agar tidak ada lagi pungutan liar (Pungli) ternyata hanya isapan jempol belaka. Pasalnya praktik Pungli dalam perekrutan masih saja dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, dengan memberikan uang “Mahar” agar lolos menjadi TKL di PT VDNI dan PT OSS.
Berdasarkan info yang dihimpun media ini, Mahar yang calon TKL harus bayarkan angkanya bervariasi mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Bahkan sebelum mengikuti tahapan tes para Calon TKL harus memberikan uang muka atau DP kepada oknum tertentu yang mengaku memiliki pengaruh dalam perekrutan yang dilaksanakan oleh Pemkab Konawe dengan angka Rp 1 juta sampai Rp 2 juta.
Hal tersebut diungkapkan salah satu TKL PT VDNI yang lulus dalam seleksi Calon TKL yang dilakukan Pemda Konawe, dimana dirinya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 4 juta untuk bisa bekerja di PT VDNI. Dirinya harus membayarkan uang DP kepada oknum yang mengaku dari Pemda Konawe sebesar Rp 1 juta, dan sisanya akan dibayarkan setelah dinyatakan lulus menjadi TKL.
“Awalnya saya ditawarkan sebesar Rp 6 juta, namun saya tawar karena kemampuan saya hanya Rp 4 juta, setelah itu saya DP Rp 1 Juta. Dan oknum itu kemudian menyuruh saya memenuhi persyaratan untuk mengikuti tes yaitu Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga, setelah saya dinyatakan lulus saya harus membayar sisanya,” kata TKL yang tidak mau disebutkan namanya yang kini bekerja di Control Room.
Salah satu TKL yang juga lulus tes melalui Seleksi Pemda Konawe, yang kini bekerja di Divisi Dumptruck juga berbagi cerita, dimana dirinya Mahar sebesar Rp 6 juta untuk bisa lulus di Divisi Dump Truck. Dan sebelum mengikuti tes dirinya harus membayar DP sebesar RP 2 juta, dan sisanya dibayar setelah diterima menjadi pekerja di Divisi Dump Truck PT VDNI.
“Oknum itu mengaku dari Pemda, dan menawarkan kepada saya, dan bukan hanya saya yang ditawarkan. Sebelumnya ada yang urus dan dia lulus jadi saya mau juga diuruskan supaya bisa bekerja,” kata TKL yang juga tak mau disebutkan namanya.
Namun nasib baik dua TKL diatas tak seberuntung Calon TKL, Fatmawati dan Rostina yang telah membayar DP sebesar Rp 1 juta, kepada oknum dengan bukti kwitansi bermaterai dengan isi materai bertuliskan “titipan sementara” belum mendapatkan panggilan. Di mana dirinya telah membayar DP ditanggal 10 Juni lalu, namun hingga kini namanya belum pernah ada di daftar Pengumuman TKL yang lulus bekerja di PT OSS.
“Sudah empat bulan mi saya tunggu belum ada, saat itu saya ditawari Rp 3,5 juta untuk lulus tes, dan saya sudah DP tidak ada kabar sampai sekarang. Dan kalau memang saya tidak bisa lulus uang saya bisa dikembalikan, karena uang itu juga saya pinjam,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Konawe, Sukri Nur mengatakan, perekrutan CTKL di PT VDNI maupun PT OSS itu gratis. Dalam artinya, tidak ada pembayaran, kecuali biaya swab atau rapid yang menjadi salah satu syarat setelah lolos berkas.
“Jadi kita tidak membayar sepeserpun. Semuanya dilakukan dengan gratis. Tujuan utama perekrutan diambil alih oleh Pemda Konawe salah satunya adalah untuk memangkas pungli yang sebelumnya kerap terjadi. Dan kita juga inginkan penganguran di Konawe dan Sultra ini berkurang, itu sudah terbukti,” ujarnya.
Sukri mengungkapkan, ada banyak calo-calo di luar sana yang mengatasnamakan diri dari Pemda. Mereka bahkan sudah berani menawarkan langsung jasa percaloannya di media sosial, seperti facebook.
“Di FB mereka (calo) tawarkan jasa kalo mereka bisa bantu urus masuk kerja. Biasanya lengkap dengan nomor hapenya. Parahnya banyak yang percaya. Makanya di sini saya cuma mau bilang untuk jangan lagi percaya kalo ada yang tawarkan seperti itu. Apa lagi sampai harus membayar 3 juta,” jelasnya.
Sukri menambahkan, saat ini proses perekrutan CTKL PT VDNI dan OSS masih terus berjalan. Setiap pendaftar kemungkinan besar pasti akan masuk. Namun diharapkan untuk bersabar mengantri, karena banyak pelamar yang kita ikut.
“Kalau namanya belum keluar pada pengumuman saat ini, biasanya akan keluar pada pengumuman selanjutnya. Makanya harap bersabar. Yang jelasnya, proses penerimaan karyawan masih terus berjalan,” pungkasnya.
Laporan : Awi