Longsor di Tambang PT Konutara Sejati, Pekerja Tewas Tertimbun

  • Whatsapp
Longsor di Tambang PT Konutara Sejati, Pekerja Tewas Tertimbun

ANOATIMES. COM, KONUT – Seorang pekerja tambang di Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal dunia setelah tertimbun longsor di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Konutara Sejati. Korban, Marwin, bekerja sebagai Grade Control (GC) atau pengawas di PT Maha Bhakti Abadi, kontraktor mining dari PT Konutara Sejati.

Kapolsek Wiwirano, Ipda German Saro, membenarkan peristiwa tragis yang merenggut nyawa korban. “Kejadian naas itu terjadi pada Rabu (31/7/2024) kemarin, sekitar pukul 16.20 Wita,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis (1/8/2024).

Bacaan Lainnya

Sebelum kejadian, Marwin bersama dua rekannya, Rudi dan Irwan, sedang mengawasi aktivitas hauling atau pemuatan ore nikel di PIT PT Konutara Sejati. “Sekitar pukul 16.20 Wita, terjadi longsor dari tebing yang berada di dekat loading point. Rudi dan Irwan berhasil lari menyelamatkan diri, namun Marwin yang berada di belakang mereka tertinggal dan tertimpa longsor,” jelas Ipda German Saro.

Melihat rekannya tertimbun longsor, Rudi langsung mengarahkan alat berat berupa excavator yang berada di loading point untuk menggali material longsor yang menutupi Marwin. “Setelah tangan korban terlihat, penggalian menggunakan unit excavator dihentikan dan dilanjutkan dengan penggalian secara manual oleh pengawas dan rekan-rekan operator lainnya,” tambahnya.

Evakuasi berlangsung cukup lama. “Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.15 Wita dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Korban langsung dibawa menuju Rumah Sakit Abunawas Kendari,” ungkap Ipda German Saro.

Peristiwa ini mengguncang komunitas pertambangan di Konut dan memicu berbagai reaksi dari pihak terkait. “Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Marwin adalah pekerja yang berdedikasi dan kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kami semua untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan kerja,” kata salah satu rekan kerja Marwin yang tidak ingin disebutkan namanya.

Kejadian ini juga mendapat perhatian dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra. “Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab longsor dan memastikan tidak ada kelalaian dalam prosedur keselamatan kerja,” kata seorang pejabat Dinas ESDM Sultra.

Longsor di wilayah pertambangan merupakan risiko yang selalu mengintai para pekerja. Oleh karena itu, peningkatan standar keselamatan dan pemantauan rutin terhadap kondisi tebing dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Kami mengimbau kepada seluruh perusahaan tambang untuk lebih waspada dan selalu memperhatikan keselamatan para pekerjanya. Pengawasan harus ditingkatkan dan semua prosedur keselamatan kerja harus dipatuhi dengan ketat,” pungkas Ipda German Saro.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja di sektor pertambangan yang seringkali menelan korban jiwa. “Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan semua pihak lebih peduli terhadap keselamatan kerja di sektor pertambangan,” kata seorang aktivis keselamatan kerja di Kendari.

Laporan : Awi

Pos terkait